
Kuasai aturan ejaan bahasa Inggris untuk penulisan yang benar- Halo, TNers! Dalam setiap tulisan berbahasa Inggris, detail terkecil pun bisa membuat perbedaan besar dalam menyampaikan pesan yang jelas dan tepat. Nah, salah satu aspek yang sering bikin kita mikir dua kali adalah penggunaan awalan artikel (a, an, dan the) dan bagaimana ejaan kata setelahnya mempengaruhi pilihan kita.
Ejaan kata tidak hanya mempengaruhi cara kita melafalkannya, tetapi juga menjadi kunci untuk menentukan kapan harus menggunakan artikel “a” atau “an”, serta kapan artikel “the” adalah pilihan yang tepat. Memahami dengan benar hubungan antara ejaan dan pemilihan artikel ini adalah fondasi penting buat tata bahasa Inggris yang mumpuni. Dengan begitu, tulisan kita jadi lebih presisi dan gampang dipahami, tanpa ada salah tafsir. Nah yuk, kita simak aturan ejaan bahasa Inggris yang benar TNers!.
1. Vokal Pendek dan Panjang
Ejaan bahasa Inggris seringkali dipengaruhi oleh apakah sebuah vokal memiliki suara pendek atau panjang.
- Vokal Pendek: Biasanya diikuti oleh satu atau lebih konsonan.
Contoh: apple, egg, ink, octopus, umbrella.
- Vokal Panjang: Biasanya diucapkan seperti nama hurufnya. Ada beberapa pola umum:
- “Silent E” (Magic E): Jika sebuah kata satu suku kata atau suku kata terakhirnya berakhiran konsonan-vokal-konsonan (CVC) dan diikuti huruf ‘e’, ‘e’ tersebut membuat vokal sebelumnya menjadi panjang. Contoh: cap (vokal pendek) menjadi cape (vokal panjang), cut menjadi cute, kit menjadi kite, not menjadi note.
- Vowel Digraphs (digraf vokal): merupakan sebuah kombinasi dua huruf vokal yang ketika digabungkan hanya dapat menghasilkan satu bunyi vokal tunggal dan panjang. Seperti halnya dua vokal yang digabung untuk menciptakan satu suara.
2. Setiap Suku Kata Harus Memiliki Huruf Vokal
Dalam bahasa Inggris setiap kata setidaknya mengandung huruf vokal yang tertera. Dengan kata lain, tidak ada suku kata yang bisa terbentuk tanpa adanya bunyi vokal. Ini adalah salah satu aturan dasar dalam fonologi dan ortografi bahasa Inggris yang sangat penting untuk dipahami. Setiap suku kata dalam sebuah kata pasti mengandung setidaknya satu huruf vokal (a, e, i, o, u, dan kadang y).
Bisa dibilang, huruf-huruf vokal (a, e, i, o, u, dan sesekali y) adalah jantung dari setiap suku kata. Mereka adalah elemen esensial yang membuat sebuah suku kata bisa berbunyi dan berfungsi. Tanpa vokal, suku kata tidak dapat diucapkan dengan benar dan tidak akan membentuk bunyi yang lengkap. Vokal berfungsi sebagai “perekat” yang menyatukan konsonan di sekitarnya untuk menciptakan unit bunyi yang dapat dikenali.
Misalnya:
- Dalam kata “car” (mobil), a adalah vokal utama.
- Dalam kata “dog” (anjing), o adalah vokal utama.
- Dalam kata “beautiful” (indah), ada beberapa vokal yang membentuk suku kata: be-au-ti-ful.
Penting juga untuk diingat bahwa huruf ‘y’ dapat berfungsi sebagai vokal, terutama ketika tidak ada huruf vokal lain dalam suku kata atau ketika ‘y’ berada di akhir kata atau suku kata, seperti pada kata “sky,” “myth,” atau “happy”.
Memahami prinsip dasar ini akan sangat membantu dalam memecah kata menjadi suku kata, melafalkan kata dengan benar, dan bahkan dalam mempelajari aturan ejaan bahasa Inggris yang lebih kompleks.
3. Aturan Penggandaan Konsonan Akhir
Pada aturan penggandaan konsonan ini sangat penting dalam penambahan akhiran (suffix) ke sebuah kata kerja (verb).
- Kata satu suku kata: Jika sebuah kata bersuku kata satu berakhir dengan pola Konsonan-Vokal-Konsonan (KVK) dan kita ingin menambahkan akhiran yang dimulai dengan vokal (seperti -ing, -ed, -er), kita menggandakan konsonan terakhir.
Contoh: stop → stopping, plan → planned, big → bigger.
- Kata yang lebih dari satu suku kata: Perlu diperhatikan pola bunyi di akhir kata untuk menentukan apakah konsonan terakhir perlu digandakan saat menambahkan kata imbuhan maupun tidak. Suku kata terakhir berakhir dengan KVK serta suku kata terakhir bertekanan.
Contoh: begin (be-GIN) → beginning, prefer (pre-FER) → preferred.
Pengecualian: Ketika suku kata terakhir suatu kata tidak mendapat tekanan saat diucapkan, kita tidak perlu menggandakan konsonan yang mengikutinya, meskipun ada aturan umum yang mungkin menyarankan demikian. Contoh: visit (VI-sit) → visiting (bukan visitting).
4. Menghilangkan “E” Di Akhir
Ketika belajar aturan ejaan bahasa Inggris, salah satu hal yang sering membingungkan adalah kapan harus menghilangkan huruf “e” di akhir kata. Aturan ini, yang sering disebut “silent e” atau “magic e,” berperan penting dalam pengucapan dan makna kata. Ketika sebuah kata berakhir dengan “e” bisu dan kita menambahkan akhiran:
- Akhiran Dimulai dengan Vokal: Kita menghilangkan “e” bisu tersebut.
Huruf “e” di akhir sebuah kata umumnya dihilangkan ketika teman-teman menambahkan akhiran (suffix) yang dimulai dengan huruf vokal. Ini dilakukan untuk menjaga agar pengucapan kata dasar tidak berubah dan untuk menghindari pengulangan vokal yang tidak perlu.
Contoh: make + -ing → making, hope + -ed → hoped, drive + -er → driver.
- Akhiran Dimulai dengan Konsonan: “E” bisu tetap ada.
Seperti banyak aturan dalam bahasa Inggris, ada beberapa pengecualian. Salah satu yang paling umum adalah ketika akhiran dimulai dengan huruf konsonan. Dalam kasus ini, huruf “e” di akhir kata dasar biasanya tetap dipertahankan.
Contoh: care + -ful → careful, manage + -ment → management, hope + -less → hopeless.
5. Mengubah “Y” Menjadi “I”
Ini berlaku saat menambahkan akhiran ke kata yang berakhiran “y”. Aturan umumnya adalah: Jika sebuah kata berakhiran konsonan + y, maka huruf “y” akan berubah menjadi “i” sebelum ditambahkan akhiran. Ini sering terjadi dengan akhiran seperti -es, -ed, -er, -est, atau -ly.
- Berakhir Konsonan + “Y”: Jika sebuah kata berakhir dengan konsonan diikuti “y”, dan kita menambahkan akhiran (kecuali yang dimulai dengan “i”), kita mengubah “y” menjadi “i”.
Contoh: baby + es: babies, happy + ly: happily, try + ed: tried.
- Berakhir Vokal + “Y”: Jika sebuah kata berakhir dengan vokal diikuti “y”, “y” biasanya tetap ada.
Contoh: play + -ed: played, enjoy + -ing: enjoying.
- Pengecualian: Ketika menambahkan -ing ke kata yang berakhir dengan “ie”, ubah “ie” menjadi “y”.
Contohnya seperti die – dying, tie-tying.
Baca Juga: Morpheme Dalam Bahasa Inggris: Struktur Dasar Pembentukan Kata

6. Aturan “I” Before “E”
Aturan ejaan bahasa Inggris selanjutnya adalah I before E, hal ini salah satu aturan yang paling sering diajarkan, tetapi juga memiliki pengecualian yang signifikan.
- “I” sebelum “E”: Ketika bunyinya /ee/ panjang (seperti “i” pada feet).maka kemungkinan besar itu “IE”, tetapi selalu ada pengecualian.
Contoh: believe, achieve, chief, piece.
- “E” sebelum “I” setelah “C”: Ketika ada huruf ‘c’ tepat sebelum kombinasi ‘ei’. Oleh dari itu huruf “E” biasanya datang sebelum “I”.
Contoh: receive, deceive, ceiling, conceit.
- Pengecualian umum (saat bunyinya seperti ‘A’ atau tidak sesuai aturan), maka ejaannya hampir selalu “EI”.
Contoh: neighbor, weigh, height, weird, foreign, leisure, seize, caffeine.
7. Bunyi “K” Diakhir Kata
Ejaan huruf ‘k’ di akhir kata seringkali tergantung pada vokal yang mendahuluinya.
- Gunakan -CK setelah vokal pendek. Aturan yang paling umum untuk “-CK” adalah ketika bunyi “K” di akhir kata didahului oleh vokal pendek. Ini adalah pola yang sangat konsisten dalam ejaan bahasa Inggris.
Contoh: duck, back, lick, sock, luck.
- Gunakan -k setelah vokal panjang atau konsonan lain. Jika bunyi “K” di akhir kata didahului oleh vokal panjang (vokal yang berbunyi seperti namanya, atau kombinasi vokal yang menghasilkan bunyi panjang).
Contoh bike, spoke, desk, work, park.
8. Huruf “Q” selalu Diikuti “U”
Dalam bahasa Inggris, huruf “Q” hampir selalu muncul bersamaan dengan huruf “U” dalam urutan “QU”. Gabungan ini sering menghasilkan bunyi /KW/ seperti dalam kata “quick” atau “queen”.
Contoh: queen, quick, quality.
Secara historis, kombinasi “QU” berasal dari bahasa Latin dan telah dipertahankan dalam bahasa Inggris.Dalam bahasa Inggris huruf “Q” jarang sekali untuk menghasilkan bunyi sendiri maka dari itu huruf tersebut selalu digabungkan dengan huruf vokal. Huruf “U” yang mengikutinya membantu membentuk bunyi yang kita kenal, yaitu bunyi konsonan gabungan /KW/ atau terkadang bunyi /K/ saja (meskipun ini lebih jarang).
9. Akhiran Plural (-S, -ES, -IES)
Meskipun sudah dibahas, mari kita rinci sedikit lagi.
- Mayoritas Kata Benda: Cukup tambahkan -s.
Contoh: cat → cats, book → books, chair → chairs.
- Kata Benda Berakhir dengan -s, -ss, -x, -z, -ch, -sh: Tambahkan -es.
Contoh: bus → buses, glass → glasses, box → boxes, buzz → buzzes, watch → watches, dish → dishes.
- Kata Benda Berakhir dengan Konsonan + -y: Ubah ‘y’ menjadi ‘i’ lalu tambahkan -es.
Contoh: baby → babies, city → cities, story → stories.
- Kata Benda Berakhir dengan Vokal + -y: Tambahkan -s.
Contoh: car → cars, pen → pens, week → weeks.
- Kata Benda Berakhir dengan -o: Beberapa tambahkan -s, beberapa -es. Tidak ada aturan pasti, perlu dihafal.
Tambahkan -s: piano → pianos, photo → photos.
Tambahkan -es: potato → potatoes, tomato → tomatoes, hero → heroes.
- Kata Benda Berakhir dengan -f atau -fe: Beberapa diubah menjadi -ves.
Contoh: leaf → leaves, knife → knives, wolf → wolves.
Pengecualian: roof → roofs, chief → chiefs.
- Kata Benda Tidak Beraturan: Tidak mengikuti aturan apa pun, perlu dihafal.
Contoh: man → men, woman → women, child → children, foot → feet, mouse → mice, tooth → teeth, person → people.
- Kata Benda Jamak Tidak Berubah (Zero Plurals): Beberapa kata benda memiliki bentuk tunggal dan jamak yang sama.
Contoh: sheep, fish, deer, series, species.
10. Kata Bentuk yang Tidak Memiliki Bentuk Jamak
Tidak semua kata benda dalam bahasa Inggris memiliki bentuk jamak. Ada kategori kata benda yang disebut kata benda tak terhitung (uncountable nouns) atau kata benda massa (mass nouns). Kata-kata ini merujuk pada hal-hal yang tidak dapat dihitung satu per satu sebagai unit terpisah.
Berikut adalah beberapa kategori umum dari kata benda yang tidak memiliki bentuk jamak:
- Cairan: water (air), milk (susu), coffee (kopi), tea (teh), oil (minyak), dan juice (jus).
- Gas: air (udara), oxygen (oksigen) dan smoke (asap).
- Materi/Substansi Padat (yang bisa dibagi kecil-kecil): rice (nasi/beras), sugar (gula), salt (garam) dan flour (tepung).
- Konsep Abstrak:information (informasi), advice (nasihat), dan knowledge (pengetahuan), happiness (kebahagiaan) dan love (cinta).
- Fenomena Alam: weather (cuaca), lightning (kilat), thunder (guntur) dan rain (hujan).
11. Pengecualian dan Eksistensi
Aturan ejaan bahasa Inggris yang terakhir adalah pengecualian dan eksistensi yang mana bahwa meskipun aturan-aturan ini sangat membantu, bahasa Inggris penuh dengan pengecualian karena sejarahnya yang kompleks dan perpaduan dari berbagai bahasa. Cara terbaik untuk menguasai ejaan adalah dengan:
- Banyak membaca: Membaca akan melatih mata Anda untuk mengenali pola ejaan yang benar.
- Banyak menulis: Latihan menulis membantu menginternalisasi aturan.
- Menggunakan kamus: Jangan ragu untuk memeriksa kamus saat Anda tidak yakin. Banyak kamus online juga memiliki fitur pengucapan.
- Perhatikan homofon: Kata-kata yang terdengar sama tetapi memiliki ejaan dan arti yang berbeda (misalnya to, too, two atau their, there, they’re).
Jadi, meskipun aturan ejaan bahasa Inggris terkadang terasa seperti labirin tanpa ujung, ingatlah bahwa setiap aturan yang teman-teman pelajari adalah satu langkah lebih dekat menuju komunikasi yang lebih jelas dan profesional. Jangan biarkan kerumitan awal membuat TNers gentar ya!.
Cara terbaik untuk meningkatkan ejaan adalah dengan banyak membaca, menulis, dan menggunakan kamus secara teratur. Dengan sedikit latihan dan referensi yang tepat, TNers akan segera menulis dengan percaya diri dan akurat. Jangan khawatir untuk TNers yang masih bingung ingin memulai dari mana dalam mempelajari bahasa Inggris dasar, kalian bisa belajar bersama Titik Nol Jogja. Disini teman-teman akan dilatih dengan tutor-tutor berpengalaman dan terpercaya. Yuk, tunggu apalagi!.
Baca Juga: Asal-Usul Bahasa Inggis: Sejarah Dan Perkembangannya

Mendung, hujan dan segelas coklat panas adalah teman terbaik di sore hari