
Pernah nggak sih kalian bingung kapan harus pakai Should Would dan Could dalam kalimat bahasa Inggris? Sekilas mirip banget, tapi ternyata arti dan penggunaannya bisa jauh berbeda, lho. Kadang TNers ingin memberi saran, tapi malah pakai kata untuk keinginan. Akibatnya, makna kalimat berubah total!
Tiga kata ini kelihatannya sederhana, tapi sering jadi penentu skor di ujian grammar atau speaking test seperti TOEFL dan IELTS. Bahkan di percakapan sehari-hari pun, salah pakai would atau could bisa bikin lawan bicara nangkep makna yang beda. Jadi, paham konteksnya bukan cuma buat nilai bagus, tapi juga buat komunikasi yang lebih percaya diri. Nah, di artikel ini kita bakal bahas perbedaan Should Would dan Could secara lengkap namun tetap mudah dipahami. TNers akan tahu fungsi, contoh, sampai tips biar nggak salah pakai lagi. Let’s Gooo!
Apa Itu Modal Verbs (Should Would dan Could) dalam Bahasa Inggris?
Sebelum bahas satu per satu, TNers perlu tahu dulu bahwa Should Would dan Could termasuk dalam kelompok kata kerja bantu yang disebut modal verbs. Modal verbs berfungsi untuk menambah makna pada kata kerja utama. Mereka bisa menunjukkan kemampuan, saran, kemungkinan, atau keinginan. Kata-kata ini nggak berubah bentuk meski subjeknya berbeda, dan selalu diikuti oleh kata kerja dasar (bare infinitive).
Contoh umum modal verbs:
- Can → kemampuan: I can swim. (Aku bisa berenang.)
- Should → saran: You should study harder. (Kamu sebaiknya belajar lebih giat.)
- Would → keinginan: He would help if he could. (Dia akan membantu kalau bisa.)
Nah, sekarang saatnya bahas satu per satu biar makin jelas!
Fungsi dan Penggunaan Should Would dan Could
Setelah memahami konsep dasar modal verbs, sekarang kita lanjut pada pembahasan mengenai fungsi dan penggunaan Should Would dan Could.
1. Should – dalam Should Would dan Could

Kata should digunakan untuk menyampaikan saran, nasihat, atau kewajiban ringan. Biasanya dipakai saat TNers ingin menyarankan sesuatu tanpa terdengar memerintah.
Contoh kalimat:
- You should eat more vegetables.
(Kamu sebaiknya makan lebih banyak sayur.) - We should respect our parents.
(Kita seharusnya menghormati orang tua kita.) - The train should arrive soon.
(Kereta seharusnya segera tiba.)
Selain itu, should juga bisa dipakai untuk menunjukkan harapan:
- The meeting should finish by 5 p.m. (Pertemuan seharusnya selesai jam 5 sore.)
Gunakan should jika TNers ingin memberi nasihat atau anjuran dengan nada lembut. Jika TNers ingin lebih tegas, barulah gunakan must.
2. Would

Nah, jika should buat saran, would ini lebih fleksibel. Bisa untuk menunjukkan keinginan, situasi pengandaian, kesopanan, atau kebiasaan masa lalu.
a. Untuk keinginan atau preferensi:
- I would love to visit Japan someday.
(Aku ingin banget ke Jepang suatu hari nanti.)
b. Untuk pengandaian (situasi tidak nyata):
- If I had more time, I would join an English writing club.
(Jika aku punya lebih banyak waktu, aku akan mengikuti klub menulis bahasa Inggris).
c. Untuk permintaan sopan:
- Would you like some coffee?
(Apakah kamu ingin teh atau kopi?)
d. Untuk kebiasaan di masa lalu:
- When I was little, we would play outside every day.
(Dulu, kami biasa bermain di luar setiap hari.)
Gunakan would jika TNers ingin menyampaikan sesuatu dengan nada halus, atau ketika berbicara tentang situasi yang hanya “pengandaian”.
3. Could

Sekarang giliran could — bentuk lampau dari can. Fungsinya? Untuk menyatakan kemampuan masa lalu, kemungkinan, dan permintaan sopan.
1. Untuk kemampuan di masa lalu:
.Penjelasan lebih detail mengenai kejadian masa lalu, TNers bisa kembali melihat materi simple past tense
- When I was a child, I could climb trees faster than my friends.
(Waktu kecil, aku bisa memanjat pohon lebih cepat dibanding temanku.)
2. Untuk kemungkinan:
- It could rain later.
(Mungkin nanti akan hujan.)
3. Untuk permintaan sopan:
- Could you help me, please?
(Bisakah kamu membantu saya?)
Gunakan could ketika TNers ingin terdengar sopan, atau saat berbicara tentang sesuatu yang mungkin terjadi, tapi belum pasti.
Would vs Could: Mana yang Lebih Sopan?
Banyak TNers yang masih bingung, “Kalau dua-duanya sopan, kapan pakai would dan kapan could?” Nih, biar gampang:
Would → sopan tapi hangat dan personal.
Contoh: Would you help me with this project? (Kamu mau nggak bantu aku ngerjain proyek ini?)
Could → sopan tapi lebih formal dan berhati-hati.
Contoh: Could you pass me the salt, please? (Bisakah kamu memberikan garamnya padaku?)
Singkatnya:
Would = sopan + akrab
Could = sopan + formal
Kesalahan Umum yang Harus Kamu Hindari dalam Penggunaan Should Would dan Could
Yuk, kita bahas beberapa contoh kesalahan yang sering terjadi:
- You would study harder to pass the exam. (SALAH)
You should study harder to pass the exam. (BENAR)
→ Would bukan buat saran, ya! - I should swim when I was a child. (SALAH)
I could swim when I was a child. (BENAR)
→ Could itu buat kemampuan masa lalu. - It could be sunny tomorrow. (SALAH)
It will be sunny tomorrow. (BENAR)
→ Could = kemungkinan, will = kepastian. - I would buy a car. (SALAH)
I would buy a car if I had money. (BENAR)
→ Would butuh konteks pengandaian (if clause).
Hati-hati ya, TNers! Salah satu huruf saja bisa ubah seluruh makna kalimat. Kesalahan-kesalahan kecil seperti ini sering terjadi karena kita hanya menghafal aturan, bukan memahami konteksnya. Padahal, kunci pakai Should Would Could itu ada di niat komunikasinya.
Kamu mau menasihati, berandai-andai, atau sekadar menyatakan kemampuan? Begitu kamu tahu maksudnya, pilihan katanya otomatis jadi tepat. Jadi, jangan buru-buru nyalahin grammar-nya. Cek dulu maksud kalimatmu, baru tentukan modal verb-nya. Pelajari kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam belajar bahasa inggris lainnya agar TNers makin lancar ngomong pakai Bahasa Inggris.
Cara Mudah Mengingatnya – Rumus SWC (Should Would Could)
Sekarang TNers sudah paham kan perbedaan Should Would dan Could? Ketiganya sama-sama modal verbs, tapi punya fungsi yang berbeda. Agar mudah diingat, cukup hafalin cara cepat ini:
S = Should → Saran (Seharusnya)
W = Would → Wish / Keinginan
C = Could → Capability / Kemampuan
Jadi, jika TNers masih ragu mau pakai yang mana, tinggal tanya ke diri sendiri. “Aku lagi ngomongin saran, keinginan, atau kemampuan?” Dengan memahami Should Would dan Could, kamu bisa bikin kalimat yang lebih natural dan sopan, baik saat ngobrol santai, nulis email profesional, maupun di speaking IELTS. Dengan memahami Should, Would, dan Could, kamu bisa bikin kalimat yang lebih natural dan sopan.
Coba deh biar makin mantap, coba deh latihan bikin tiga kalimat sederhana pakai should, would, dan could setiap hari. Nggak perlu panjang-panjang, yang penting konsisten. Lama-lama TNers bakal ngerasa refleks pakainya tanpa harus mikir lama! Sebab, belajar grammar itu kayak otot, semakin sering dilatih, semakin kuat hasilnya.
Nah, jika ingin belajar TOEFL lebih serius, TNers bisa mulai mempertimbangkan untuk ikut progam kursus offline TOEFL ITP. TNers juga bisa coba placement test gratis untuk mengetahui level kemampuan bahasa inggris TNers sekarang. Yuk, mulai perjalanan bahasa Inggrismu bareng Titik Nol sekarang juga!
