
Apa Itu Narrative Text dan Mengapa Penting untuk Kamu Ketahui? – Halo, TNers! pernah nggak sih kalian lagi asyik baca cerita sampai-sampai nggak sadar waktu udah malam? Atau malah ngerasa kayak ikutan berpetualang sama tokoh utamanya? Kalau iya, itu tandanya kamu baru saja terhanyut dalam pesona narrative text TNers. Teks narasi ini memang punya sihir tersendiri untuk membawa kita ke dunia lain, entah itu dunia khayalan yang penuh keajaiban atau cerita nyata yang menyentuh hati.
Pada dasarnya, narrative text itu sebetulnya tulisan yang tujuannya menghibur kita dengan sebuah cerita. Teks ini dibuat untuk ngasih kita pengalaman, bikin kita ikut merasakan emosi, dan membiarkan imajinasi kita terbang bebas. Nah, biar ceritanya nggak melenceng dan gampang diikuti, ada beberapa elemen penting yang harus ada, seperti tokoh, latar, alur cerita yang jelas, sampai pemakaian bahasa yang unik. Penasaran lebih jauh? Yuk, kita bedah tuntas apa itu narrative text dan gimana cara kerjanya!
Pengertian Narrative text
Narrative text adalah jenis teks dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk menghibur pembaca dengan menceritakan sebuah kisah atau cerita. Cerita ini bisa berupa fiksi (tidak nyata) maupun non-fiksi (nyata), tetapi biasanya narrative text yang diajarkan di sekolah cenderung fiksi. Inti dari narrative text adalah adanya alur cerita, karakter, dan setting (latar tempat dan waktu) yang membangun sebuah konflik dan penyelesaiannya.
Ciri-ciri Narrative Text
- Orientasi (Orientation): pada bagian ini cerita menjelaskan pada setiap pemain atau tokoh, latar tempat serta waktu pada cerita tersebut. Gampangnya, ini tuh pondasi cerita yang ngasih gambaran awal buat pembaca.
- Komplikasi (Complication): pada sebuah cerita tidak akan hidup jika tidak ada masalah atau konflik pada alur ceritanya. Nah, pada bagian ini sebuah masalah atau konflik utama akan muncul pada sebuah cerita, hal ini dapat disebut dengan komplikasi. Konfliknya bisa bermacam-macam, entah itu konflik batin sama diri sendiri, konflik sama tokoh lain, melawan alam, atau bahkan berhadapan sama masyarakat. Poin utamanya, bagian inilah yang membuat ceritanya lebih seru dan bikin pembaca penasaran sama kelanjutannya.
- Resolusi (Resolution): Bagian dimana konflik atau masalah dalam cerita mulai menemukan jalan keluarnya atau diselesaikan. Konflik bisa berakhir bahagia, sedih, atau bahkan menggantung (open ending).
- Re-orientasi (Re-orientation – opsional): Nilai moral atau pelajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca biasanya menjadi elemen penting yang melekat dalam sebuah cerita. Hal ini adalah bagian dari re-orientasi, di mana nilai-nilai tersebut diperkuat di akhir cerita. Namun, bagian ini sifatnya tidak wajib, jadi tidak semua narrative text punya bagian re-orientasi.
- Menggunakan Action Verbs: Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan tindakan, seperti walked, ran, spoke, said, dan sebagainya.
- Menggunakan Past Tense: Karena menceritakan peristiwa yang sudah terjadi, narrative text umumnya menggunakan bentuk kata kerja lampau (Past Tense), seperti Simple Past Tense, Past Continuous Tense, Past Perfect Tense, dan lainnya.
- Menggunakan Konjungsi Waktu: Sering memakai kata penghubung waktu (temporal conjunctions) untuk menunjukkan urutan peristiwa, seperti once upon a time, one day, then, after that, finally, dan lain sebagainya.
- Fokus pada Karakter Spesifik: Biasanya berpusat pada satu atau beberapa karakter utama.
Jenis-jenis Narrative Text
Ada berbagai macam jenis narrative text, dan pembagian ini membantu kita mengenali ciri khas serta tujuan dari setiap ceritanya. Berikut adalah beberapa jenis yang sering kita temui:
1. Fairytales (Cerita Khayalan/Dongeng)
Fairytales adalah jenis narasi yang paling dikenal. Ceritanya menggambarkan tokoh-tokoh fantasi, mulai dari putri, pangeran, penyihir, naga, sampai makhluk mitologi lainnya. Biasanya, dongeng-dongeng ini punya pesan moral atau pelajaran hidup, dan kebanyakan berakhir bahagia. Latar ceritanya pun seringnya di kerajaan yang jauh atau hutan ajaib.
2. Mysteries (Misteri)
Mystery adalah jenis narasi yang isinya tentang pemecahan teka-teki atau kejahatan. Cerita-cerita ini fokusnya buat mengungkap rahasia, nemuin petunjuk, dan mecahin kasus yang bikin bingung. Biasanya, bakal ada detektif atau tokoh utama yang berusaha keras buat nyari kebenaran di balik suatu kejadian.
3. Horror Stories (Cerita Seram)
Horror stories dibuat khusus untuk memancing rasa takut, cemas, dan tegang pada pembaca. Ceritanya sering banget melibatkan hal-hal supernatural, makhluk menyeramkan, atau situasi psikologis yang mengganggu. Tujuannya cuma satu untuk membuat pembaca merasa terancam atau nggak nyaman.
4. Science Fiction (Sci-Fi)
Melalui science fiction, kita diajak untuk berimajinasi tentang masa depan yang mungkin terjadi. Ceritanya sering kali mengeksplorasi konsep-konsep seperti teknologi canggih, luar angkasa, perjalanan waktu, atau kehidupan di planet lain. Genre ini menggabungkan fakta ilmiah atau teori dengan elemen fiksi untuk menciptakan dunia yang unik dan menarik.
5. Romance (Romansa)
Genre romance ini fokusnya ke perkembangan hubungan cinta antara dua karakter atau lebih. Alur ceritanya sering kali tentang konflik yang harus mereka hadapi bersama biar bisa happy ending. Intinya, cerita romansa ini isinya tentang emosi, gairah, dan bagaimana hubungan antar tokohnya berkembang.
6. Fables (Fabel)
Fabel adalah cerita pendek yang menampilkan hewan atau benda mati yang berbicara dan bertindak seperti manusia. Intinya, fabel itu dibuat buat untuk menyampaikan pesan moral atau pelajaran hidup, yang biasanya disampaikan di akhir cerita.
7. Legends (Legenda)
Legenda merupakan cerita rakyat yang biasanya menjelaskan asal-usul suatu tempat, benda, atau fenomena alam. Meskipun sering kali ada hubungannya dengan sejarah atau kepercayaan setempat, legenda juga sering punya unsur-unsur fantastis atau supernatural yang bikin beda dari sejarah murni.
8. Myths (Mitos)
Mitos dapat disebut dengan cerita tradisional yang menjelaskan tentang asal-usul dunia, manusia, dewa-dewi, maupun fenomena alam lainnya. Mitos seringkali memiliki makna religius atau simbolis bagi suatu budaya dan dipercaya kebenarannya oleh masyarakat pada masanya.
Baca Juga: Mengapa Auxiliary Verb Adalah Hal Penting Dalam Bahasa Inggris?

Kaidah penulisan Narrative Text
Narrative text memiliki ciri kebahasaan yang khas diantaranya
1. Menggunakan Simple Past Tense
Biasanya, narrative text ditulis pakai Simple Past Tense. Kenapa? Karena tujuan pada narrative text yaitu untuk menceritakan sebuah kejadian yang sudah berlalu. Penggunaan tenses ini bikin pembaca gampang ngikutin urutan waktu ceritanya, jadi mereka bisa ikut terhanyut ke dalam alur narasi.
Contoh: “In times of old, a youthful sorcerer traveled to a far-off kingdom.. Although he hoped to find a rare spell, he encountered an unforeseen obstacle.” (Dahulu kala, seorang penyihir muda melakukan perjalanan ke sebuah kerajaan yang jauh. Dia berharap menemukan mantra langka, tetapi dia malah menemukan tantangan tak terduga.)
Dalam paragraf di atas, kata kerja traveled, hoped, dan encountered adalah bentuk Simple Past Tense yang menunjukkan bahwa aksi-aksi tersebut telah selesai di masa lalu.
2. Menggunakan Adverb of Time
Kata keterangan waktu adalah jenis kata keterangan yang memberikan informasi tentang kapan suatu kejadian terjadi, durasi berlangsungnya, atau frekuensi terjadinya peristiwa tersebut. Dalam narrative text, adverb of time penting banget untuk membuat kronologi dan urutan ceritanya jelas. Hal ini membuat pembaca mudah untuk mengikuti alur ceritanya dan merasa terlibat.
Contoh: “Yesterday night, an unusual light appeared in the sky. Soon after, curious villagers gathered, wondering what it could be. Finally, the light vanished, leaving everyone puzzled.” (Kemarin malam, sebuah cahaya yang tidak biasa muncul di langit. Segera setelah itu, penduduk desa yang penasaran berkumpul, bertanya-tanya apa itu. Akhirnya, cahaya itu menghilang, meninggalkan semua orang dalam kebingungan.)
Contoh ini menunjukkan penggunaan adverb of time seperti yesterday night, Soon after, dan Finally untuk menandai kapan dan bagaimana setiap kejadian berlangsung.
3. Menggunakan Adjective
Untuk memberikan deskripsi atau detail tambahan pada kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun), kita menggunakan adjective. Kata sifat ini dapat menjelaskan tentang orang, tempat, benda, dan warna. Pemakaian adjective dalam narrative text itu bikin ceritanya makin kaya, detail, dan deskriptif. Dengan begitu, imajinasi pembaca jadi terstimulasi, dan mereka bisa ngebayangin adegan serta karakternya dengan lebih hidup.
Contoh: “The ancient, crumbling castle stood majestically on the steep hill, surrounded by a dense, whispering forest.” (Kastil tua yang runtuh itu berdiri megah di atas bukit yang curam, dikelilingi oleh hutan lebat yang berbisik.)
Dalam contoh ini, kata sifat seperti ancient, crumbling, steep, dense, dan whispering memberikan deskripsi yang lebih visual tentang kastil dan hutan, memperkaya pengalaman membaca.
4. Menggunakan Noun Phrase
Noun phrase atau frasa nomina adalah sekumpulan kata yang berperan sebagai kata benda dalam suatu kalimat. Isinya bisa orang, tempat, benda, atau konsep. Nah, sama kayak adjective, noun phrase di narrative text dipakai buat ngasih deskripsi yang lebih spesifik dan rinci.tujuannya agar pembaca dapat gambaran yang lebih jelas tentang elemen-elemen dalam ceritanya.
Contoh: “A mysterious old book lay forgotten on the dusty attic shelf, waiting for a curious reader to discover its secrets.” (Sebuah buku tua misterius tergeletak terlupakan di rak loteng yang berdebu, menunggu seorang pembaca yang penasaran untuk menemukan rahasianya.)
Pada contoh di atas, noun phrase seperti a mysterious old book, the dusty attic shelf, dan a curious reader memberikan informasi yang lebih spesifik dan detail tentang objek dan karakter dalam kalimat.
Setelah kita menyelami serunya narrative text, sekarang kita jadi makin sadar ya, kalau cerita itu punya kekuatan yang luar biasa. Bukan cuma bikin kita terhibur, tapi juga bisa ngebuka wawasan, memberi pelajaran hidup, dan yang paling seru, bikin imajinasi kita nggak ada batasnya. Menguasai cara bercerita yang baik itu ibarat punya kunci buat membuka dunia baru, baik untuk diri sendiri maupun orang lain!
Nah, buat TNers yang sudah nggak sabar ingin meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara bahasa Inggris, khususnya dalam bercerita, sekarang waktunya kamu bergabung dan belajar di Titik Nol English Course Jogja! Di sini, kalian nggak cuma belajar grammar yang kaku, tapi bakal diajak seru-seruan bikin cerita, ngobrol asyik, dan mengasah bakat kalian sampai jadi jago. Tunggu apa lagi? Let’s start your new journey and write your own amazing story with us!

Mendung, hujan dan segelas coklat panas adalah teman terbaik di sore hari